Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Rindu dalam cangkir

Oleh: Ayu andira Ketum Pikom IMM sultan alauddin cab.Gowa Nyonya kopi mengatakan bahwa ia merindu Pada sang tuan kafein Yang saat ini entah dimana Barang kali ia sedang melanglangbuana Menyambangi setiap kedai kopi di kota makassar Bersuwa dengan banyak sosok Entahlah... Apakah ia mengingatku saat ini? Ataukah ia telah melupa? Biar ku seduh saja rindu ini Bersama pekatnya kopi Mengaduknya bersama gula sebagai pemanis Tanya kian menyeruak Dibelantara kota, aku mengamati Setiap roda dua yang lalu lalang Berharap ia ada di antara mereka Datang dengan senyum merekah Dan mendekapku kuat lalu berkata Nyonya aku rindu padamu Tuanku aku rindu Rindu pada setiap tarikan senyuman di bibirmu itu Aku rindu pada setiap candamu Rindu pada lolucon yang kadang garing Hahah..maaf maaf nga kok Kamu lucu,buktinya aku sedang tertawa Di saat puisi ini kubuat untukmu Dari nyonya kopi untuk tuan kafein Catatan malam 26 safar 1441 H Di tepian kota

Sebuah sajak "Dunia setelah malam"

Oleh: ayu andira Ketum pikom IMM sultan alauddin cab.gowa Angin gurun berhembus Membawa kabar buruk Dalam terik yang mengingkari janjinya ketika kemarin Mengusir dingin yang berkuasa semalam Bercengkrama bersama pedih,duka,dahaga,darah dan ketakutan Di sebuah negeri ketika bandit menjadi maharaja Hak-hak rakyat di lucutinya satu-persatu Kehendaknya adalah sabda yang tak boleh di langgar Lidah-lidah kaku berjuta diam Bersama ketakutan yang menguasai negeri Tak ada teriakan,tak ada protes,tak ada unjuk rasa Dalam bungkamnya Telah bangkit seorang kesatria Mendendangkan nyanyian dari syair-syair amarah Yang telah lama mengepul di langit semesta Nyanyian di ukir dengan darah dan tangisan Terbang di antara awan Bergemuru bagai halilintar Berkilatan sebagai petir Lalu..turun menjadi hujan merah Meski pisau pancungan telah menanti di urat leher Takkan ada kata mundur sebelum merdeka Dari atas singgasana Sang raja murka besar,tertampar,terhina dan terancam Ge...

Kader ideologis

Oleh Ayu andira KETUM PIKOM IMM SULTAN ALAUDDIN CAB.GOWA Di dalam suatu organisasi proses kaderisasi adalah salah satu proses yang di mana akan melahirkan penerus-penerus dari estafet kepemimpinan dan perjuangan generasi sebelumnya. IMM adalah salah satu organisasi berbasis massa yang di mana setiap musim perkaderan tiba mampu melahirkan ratusan kader. Dengan berbagai latar belakang perjuangan mereka hingga mampu menarik satu demi satu mahasiswa/wi di setiap fakultas yang ada di kampus masing-masing, ini bukan hal yang mudah bagi setiap pimpinan karena selain dari mereka ada beberapa okp lainnya yang tengah menggencarkan proses kaderisasi. Hingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi pimpinan Imm di setiap fakultas,tapi ini tidak menyurutkan semangat dakwah kader-kader yang telah tertanam spirit perjuangan di dalam diri mereka, bagi mereka dakwah adalah cinta yang akan terus mereka perjuangkan terlepas dari segala kesibukan akademik yang harus mereka tuntaskan. Bukan seo...

Pejalan lupa pulang

Oleh Ayu Andira Immawati pikom Imm sultan alauddin cab. Gowa Bermil-mil jauhnya aku bersafar menyusuri setiap sudut dari ciptaan tuhan yang begitu sempurna,telah banyak purnama yang berlalu dengan begitu cepat. Hingga aku berada di pernaunganku saat ini,di mana aku hanya sekedar singgah dan tinggal untuk seperempat waktu. Di suatu malam ada tanya yang menggelayuti hati, ia menyayat-nyayat rasaku. Entahlah namun aku seperti rindu, ia aku rindu pada beberapa sosok yang selalu menantikan kepulanganku dari safar yang jauh, hati kian bertanya apakah di sudut bumi sana mereka baik-baik saja ataukah mereka sedang merindukanku? Ku rasa iya. Beberapa purnama yg lalu hampir saja membuatku lupa akan jalan pulang, lupa bahwa ada rumah yang pasti akan ku jadikan pulang. . Namun rindu yang saat ini menyeruak memenuhi sendi-sendi hatiku, akan aku pupuk dan ku jadikan semangat untuk terus berjuang. Teruntuk ayah dan bunda serta ke-empat lelaki hebatku, tunggulah aku pulang dari kelanaku dan ...

Kecewa di penghujung juang

Oleh:Ayu Andira Catatan perjuangan  Fajar datang silih berganti di setiap pagi menyapa, aku memulai hari dengan mengumpulkan segala nyali yang terkubur oleh alam mimpi semalaman suntuk. Ku tarik seutas senyum untuk menenangkan raga dari segala kecewa di penghujung malam, kini ku coba memaknai setiap kata tak selamanya dengan rasa. . Terkadang fikiran hendaknya ikut andil dalam segala halnya, meski ku tau itu bukanlah diriku yang ku kenali. Benar kata ayah bahwa seseorang yang melihatmu mampu untuk berjuang akan menjadikan kamu sebagai tunggangan bagi kepentingan mereka sendiri.  Kini ku tahu bahwa diri ini akan kecewa dengan kenyataan yang akan ku terima, di saat diri tau bahwa ia adalah alat pemenuh kepentingan sepihak saja. Namun aku mengkonstruk diri untuk terus positif thingking bahwa apa yang aku lakukan akhir-akhir ini adalah dakwah dan dakwah adalah cinta yang hendak aku perjuangkan.  . Hari ini di safar yang panjang dengan waktu yang singkat, aku...

Identitas aktivis

Identitas aktivis “antara aktivis sebagai penindas atau yang tertindas?” Oleh : Ayu Andira Kader IMM SULTAN ALAUDDIN Cab. Gowa Sejarah banyak mencatat dimana para mahasiswa menorehkan jejak kaki mereka sebagai agen of change, social of control dan sebagianya. Sebagai keterfungsian mereka menjadi seorang mahasiswa yang di mana, ini mereka dapatkan di saat mereka resmi bergelar sebagai seorang mahasiswa, MAHASISWA sebuah nama yang begitu sakral hingga banyak yang mengatakan bahwa suara mahasiswa adalah suara rakyat,dan suara rakyat adalah suara tuhan,dengan kata lain   mahasiswa adalah penyambung lidah tuhan untuk menyuarakan sebuah kebenaran. Benar adanya hal tersebut bilamana keterfungsian kita sebagai mahasiswa telah terpenuhi, yang di mana bukan hanya datang di kampus,belajar,kumpul tugas lalu pulang kerumah,namun juga di lihat seberapa besar kontribusinya tehradap lingkungannya. Saya kerap mendapatkan bahkan saya sendiripun sangat merasakan bagaimana jika seo...

Negeri seribu kisah

Aksara panjang tak bermakam Menyingkap tabir sejarah Kisah tentang sebuah awal  Hati kian rindu hendak bertanya Siapa, kapan dan dimana  Perihal kisah yang menjadi awal keadaban . Tanah bugis, negeri di penghujung Timur  Tempat matahari terbit Peradaban penuh keadaban Adat di pertuhankan, yang menjadi titipan dewa batara . I lagaligo kisah terpanjang dalam sejarah I lagaligo awal dari segala kisah yang baru Aksara yang teruntai abadi Dengan berpenakan badik,sebagai simbol keadaban Mengisi ruas-ruas daun lontara' Menjadi lembaran sejarah . Kisah yang terlupakan Namun keberadaanya.. Kian menyeruak dalam sendi-sendi peradaban I lagaligo, putra tanah luwu Pemilik awal dar dari kisah abadi . Tanah bugis...  Tanah dengan pendirian dan prinsip yang kuat Tanah bugis..  Tanah kelahiran para pelaku sejarah . Se're kana ni pattojeng Ni pare passala' pa'rupatauang Alauddin'05/october/2019 Tertanda Ayu Andira...

Negeri memanggil

Ku angkat tubuh dari runtuhnya Menatanya dalam satu kekuatan Tata takkan pernah terkecam Suara takkan di rawat zaman Diri lama semakin apatis . Lama sudah terabaikan Aku benci berpura-pura tuli Pada drama kepedihan negeri Dia yang naif lantang bersuara Lekas pulih wahai negeri . Itulah suara toa' rakyat yang terluka Menggema sampai ke pelosok Kota Makassar Negeri menjerit.. Memaksa diri untuk memutuskan belenggu Ia belenggu dari sikap apatis . Negeri kritis.. ia di ambang kehidupan Bersabarlah negeriku Aku, dia dan mereka Akan maju untuk berjuang lalu melawan Pada ia yang kian menawan di mata public Namun busuk di mata kami . Kini suara tuhan akan menggema Di setiap sudut singgasana mereka Meruntuhkan kemungkaran, dari jalannya Lekas pulih duhai negeriku Aku rindu, negeri tanpa diskriminasi Aku rindu, negeri tanpa penindasan Aku rindu, negeri yang aman dan damai Bangkitlah rakyat, bangkitlah mahasiswa ✊ Catatan jalanan  Makassar, 26/septem...

SEDARAH"september berdarah"

Oleh :Ayu Andira Ikatan mahasiswa muhammadiyah "SEDARAH"september berdarah, itulah sekiranya julukan yang akhir-akhir ini banyak hadir di insta story kaum organisasiatoris dan kaum milenial yang hanya sekedar ikut tren. Aksi demonstrasi yang akhir-akhir ini mengisi ruas-ruas jalan ibu kota sebagai bentuk manifestasi dari ketidak nyamanan masyarakat terhadap aturan-aturan yang di buat oleh pemerintah, yang di mana aturan yang membuat rakyat terkebiri. Lucu rasanya pemerintah kita saat ini, aturan yang di buat mulai dari rana public hingga menjamah perkara ranjang-ranjang rakyat.  Sungguh tak elok di pandang mata, bilamana banyak suami yang di jadikan tersangka atas kesalahan yang sama sekali tak terlintas oleh akal fikiran. Penjara akan dipenuhi oleh tahanan yang sama sekali tak pantas mengisi jeruji besi milik aparatur negara. Sedangkan di luar sana banyak pelaku kejahatan yang bahkan telah memakan banyak uang rakyat, namun masih dengan leluasa berkeliaran dengan j...