Oleh: Ayu andira Ketum Pikom IMM sultan alauddin cab.Gowa Nyonya kopi mengatakan bahwa ia merindu Pada sang tuan kafein Yang saat ini entah dimana Barang kali ia sedang melanglangbuana Menyambangi setiap kedai kopi di kota makassar Bersuwa dengan banyak sosok Entahlah... Apakah ia mengingatku saat ini? Ataukah ia telah melupa? Biar ku seduh saja rindu ini Bersama pekatnya kopi Mengaduknya bersama gula sebagai pemanis Tanya kian menyeruak Dibelantara kota, aku mengamati Setiap roda dua yang lalu lalang Berharap ia ada di antara mereka Datang dengan senyum merekah Dan mendekapku kuat lalu berkata Nyonya aku rindu padamu Tuanku aku rindu Rindu pada setiap tarikan senyuman di bibirmu itu Aku rindu pada setiap candamu Rindu pada lolucon yang kadang garing Hahah..maaf maaf nga kok Kamu lucu,buktinya aku sedang tertawa Di saat puisi ini kubuat untukmu Dari nyonya kopi untuk tuan kafein Catatan malam 26 safar 1441 H Di tepian kota