Oleh Ayu andira
KETUM PIKOM IMM SULTAN ALAUDDIN CAB.GOWA
Di dalam suatu organisasi proses kaderisasi adalah salah satu proses yang di mana akan melahirkan penerus-penerus dari estafet kepemimpinan dan perjuangan generasi sebelumnya. IMM adalah salah satu organisasi berbasis massa yang di mana setiap musim perkaderan tiba mampu melahirkan ratusan kader. Dengan berbagai latar belakang perjuangan mereka hingga mampu menarik satu demi satu mahasiswa/wi di setiap fakultas yang ada di kampus masing-masing, ini bukan hal yang mudah bagi setiap pimpinan karena selain dari mereka ada beberapa okp lainnya yang tengah menggencarkan proses kaderisasi. Hingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi pimpinan Imm di setiap fakultas,tapi ini tidak menyurutkan semangat dakwah kader-kader yang telah tertanam spirit perjuangan di dalam diri mereka, bagi mereka dakwah adalah cinta yang akan terus mereka perjuangkan terlepas dari segala kesibukan akademik yang harus mereka tuntaskan.
Bukan seorang Aktivis namanya bilamana mereka tidak mampu menggembleng diri mereka untuk mampu loyal dalam ikatan,dari merekalah terlahir kader-kader ideologis. Semangat mereka menjadi salah-satu bahan bakar bagi ikatan dan perserikatan,menjadi seorang kader ideologis bukan sesuatu yang mudak di karenakan mereka harus melewati masa pergulatan antara fikiran dan hati,di mana fikiran mereka menghendaki untuk tetap berada di zona nyaman sedangkan hati mereka telah terpaut pada cinta yang begitu besar yakni cinta kepada ikatan dan perserikatan, dakwah amal ma'ruf nahi mungkar adalah dakwah cinta yang begitu berat. Tak semua kader mampu melaksanakannya ada yang mundur di persimpangan jalan dan adapula yang gugur dalam proses.
Terlepas dari tututan akademik yang seharusnya mereka tuntaskan tepat waktu,justru mereka tengah bernostalgia dengan suasana perkaderan yang meminta mereka untuk kurang tidur,dan banyak berkerja serta berfikir. Kader ideologis tak semua kader mampu di tingkatan ini, hanya mereka yang mampu melewati segala rintangan demi rintanganlah yang akan keluar menjadi pemenang.
Pada dasarnya IMM bukanlah Tujuan namun kendaraan untuk sampai di tujuan sebenarnya yankni MUHAMMADIYAH, fase terakhir dari proses perjalanan seorang warga perserikatan yang bukan hanya di buktikan dengan KTA DAN KTM tetapi juga di buktikan dengan torehan sejarah perjuangan mereka, bukan di karenakan pengakuan orang lain namun keberadaan mereka sendirilah yang mengakui identitas mereka.
Teringat dengan perkataan salah satu Tokoh yang pernah menahkodai IMM gowa yakni kakanda M.AHSAN AGUSSALIM beliau berkata kepada saya" Dalam berikatan dan berserikat di butuhkan kerja-kerja ikhlas,hilangkan segala fikiran akan jabatan dan sebagainya. Fokusmu hanya ada pada satu titik yakni mendakwahkan muhammadiyah sampai kepelosok negeri(Dakwah kultural), masalah jabatan dan eksistensi(Nama dan ketenaran) adalah bonus dalam perjuanganmu".
Kalimat sederhana namun penuh makna yang mampu menjadi spirit tersendiri untuk diri saya dan yang akan menjadi virus-virus positif terhadap kader lain.
"Hidup hidupilah MUHAMMADIYAH dan jangan cari hidup di MUHAMMADIYAH" itulah sekiranya pesan K.H AKHMAD DAHLAN, yang menjadi prinsip perjuangan para keder muhammadiyah,di tuntut untuk kerja ikhlas karena memang pada notabinenya muhammadiyah tidak menjanjikan materil untuk warganya.
"Berikan saya satu orang yang tidak sukses di muhammadiyah dan akan aku berikan sepuluh orang yang sukses di muhammadiyah"
Yakinlah setiap perjuangan butuh pengorbana dan setiap pengorbanan akan merasakan kehilangan setidaknya kehilangan rasa nyaman untuk beristirahat dan tidur enak di rumah masing-masing.
Catatan malam
19 safar 1441 H/18 oktober 2019 M
A.a
Komentar
Posting Komentar