Ku angkat tubuh dari runtuhnya
Menatanya dalam satu kekuatan
Tata takkan pernah terkecam
Suara takkan di rawat zaman
Diri lama semakin apatis
.
Lama sudah terabaikan
Aku benci berpura-pura tuli
Pada drama kepedihan negeri
Dia yang naif lantang bersuara
Lekas pulih wahai negeri
.
Itulah suara toa' rakyat yang terluka
Menggema sampai ke pelosok
Kota Makassar
Negeri menjerit..
Memaksa diri untuk memutuskan belenggu
Ia belenggu dari sikap apatis
.
Negeri kritis..
ia di ambang kehidupan
Bersabarlah negeriku
Aku, dia dan mereka
Akan maju untuk berjuang lalu melawan
Pada ia yang kian menawan di mata public
Namun busuk di mata kami
.
Kini suara tuhan akan menggema
Di setiap sudut singgasana mereka
Meruntuhkan kemungkaran, dari jalannya
Lekas pulih duhai negeriku
Aku rindu, negeri tanpa diskriminasi
Aku rindu, negeri tanpa penindasan
Aku rindu, negeri yang aman dan damai
Bangkitlah rakyat, bangkitlah mahasiswa
✊
Catatan jalanan
Makassar, 26/september/2019
~A. A
Komentar
Posting Komentar