Seketika hening mengisi waktu
Berubah gelap yang teramat tenang
Aku kira aku bermimpi
Nyatanya aku sedang terpaku diam di tepian senja.
Memandangi kota yabg seketika sunyi
Jalan yang padat berubah menjadi sunyi dan menakutkan bak pemakaman
Apa ini? Apakah ini tanahku? Tanahku tak sesunyi ini
Apa ini? Tak ada lagi tegur sapa
Tanahku tak seangkuh ini
Negeriku mengapa kau bersedih?
Hai kau mengapa kau makin kurus?
Apa ini?
Kemana manusia gerobak yang senang mengais sisa makanan di tepian kota?
Isak tangis anak-anak pengamen itu kian kencang
Memegangi perutnya yang kian mengecil
Berita kematian silih berganti
Nama telah terukir indah di atas nisan
Tak ada lagi bela sungkawa,di rumah duka
Semuanya menjadi hidup dalam dunia sendiri
Tuhan apa ini?
Negeriku tak semenakutkan ini
Apakah ini bentuk cintamu?
Jika ia sudahlah dulu, banyak insan yang tak mampu menerima besarnya cintamu
Akupun demikian..ðŸ˜ðŸ˜
Ladang, sawah bapak kian mengering
Dapur ibu tak lagi berisi
Akankah hari ini aku lalui dengan perut kosong
Tidurku tak nyenyak Tuhan
Adikku ingin susu
Sanak saudara rindu di kunjungi
Sudahilah ini...ku mohon
Negeriku Lekaslah pulih
Atau tumbal dari sakitmu adalah ia yang tulus mencintaimu
Dariku anak negeri di tepian kota
~a.a
Komentar
Posting Komentar