Malam kian pekat mengantar kepergian setiap jiwa yang hendak mencari rumah kepulangan, dibalik kata yang memilih bisu aku temukan tumpukan rasa yang pernah menetap pada ruang kosong bernama hati. Ingin ku sadarkan kembali diri bahwa pergimu telah ku relakan, namamu kini hanya sebatas dongeng pengantar tidur untuk teman-temanku yang selalu memaksaku bercerita tentang dirimu tempo hari.
Nama yang kian lapuk itu merubah wujud dalam bentuk rupamu samar lalu kian jelas, aku tersenyum lirih kala ingatan tentangmu kembali mengambil alih pikiranku. Wajahmu yang sendu itu, membawa angin segar pada ruang peresegi empat yang kian sesak oleh tumpukan buku-buku yang tak juga habis aku baca.
Andai waktu bisa ku ulang ingin rasanya ku potret wajahmu banyak-banyak, akan ku penuhi etalase di kamarku yang berisi kenangan tentangmu. Mungkin saja orang-orang akan mengatakan aku begitu ingin memilikimu naasnya adalah semua ini hanya sebatas andai, yang aku buat seolah hidup di duniaku saat ini. Meski sampai hari ini belum juga ku temukan seseorang yang serupa denganmu namun aku setia dengan kesunyianku, bukan karena tak ada yang ingin mengisi lembaran dalam perjalananku, hanya saja aku teramat menikmati hari-hariku yang selalu memberi kejutan.
Di tempatku saat ini hujan setia menemani November yang lagi-lagi membawa ingatan tentangmu, ingatkah kamu dihari itu kamu menghubungiku katamu " Yu' kamu dimana? ingin ku antar pulang? tapi teraktir aku makanan yang enak yah" aku membaca kalimatmu sembari terkekeh ringan dan berkata "pilih saja mau makan apa" dan lagi-lagi ku temukan senyummu yang sumringah . Kamu selalu punya hal-hal unik yang bisa aku jadikan catatan kecil dalam setiap pertemuan kita.
Meski kamu adalah cerita terpanjang yang selalu ku ukir namun aku mengsyukuri setiap raga yang sudi mendekapku dengan senyum hangatnya, mendengar setiap keluhku, membantuku menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku yang kadang ngawur.
Akan ku ceritakan seseorang kepadamu; dia adalah manusia yang selalu menyambutku dengan senyum merekah, lalu menyapaku dengan lembut. Aku tidak sedang jatuh cinta karena aku ingin menjaga hatiku agar tetap ganjil hingga waktu terbaik itu tiba entah siapa yang akan menggenapkannya aku tidak tahu.
Kepada siapapun yang hari ini menjadi labuhan banyak keluh kesahku, tempatku menyimpan banyak emosi, untukmu yang sedang menyaksikan banyak ekspresi dari wajahku yang selalu nampak ceria di hadapan orang-orang, di terima saja yah karena aku memberinya bersama rasa tulusku.
Ayu Andira
Talasalapang, 24 November 2023
Komentar
Posting Komentar