Langsung ke konten utama

PEREMPUAN

Haiii......aku ingin berbincang tentang diriku,dirimu dan diri mereka, siapapun yang bernama perempuan.


 “Perempuan haruslah merdeka dari kebodohan dan belenggu perasaan”


Perempuan...

Iman, adalah pondasi yang mesti kokoh di bangun sedari embrio masih dalam bentuk cinta, cinta sepasang kekasih.

Agar terlahir buah cinta yang beriman, maka sepasang kekasih harus membangun rumah cinta di atas cinta-Nya.


Kewajiban orang tua adalah mengajarkan Agama, menghadirkan cinta dalam hati anak-anaknya agar bermuara pada cinta-Nya.

Sepasang orang tua, tidak hanya menasihati, mengkritik atau bahkan mendikte anak dalam perkara Iman, tetapi juga memberikan tauladan yang benar kepada anak-anaknya.


Perempuan...

Ilmu , adalah bagian terpenting dalam kisah perjalanan hidup seorang perempuan, yang di dalam AL-Qur’an di namai, Tulang rusuk Adam, di sebut sebagai keindahan , Rumah dan masih banyak lagi nama yang tersemat baginya.


Ilmu, menuntunmu pada perjalanan panjang yang tak pernah usai dengan tanya. Pengetahuan mendidikmu menjadi bunga yang tak hanya indah, namun juga berduri (rasional). 

Sekat-sekat yang memisahkan hak-hak antara laki-laki dan perempuan akan terbuka dengan pengetahuan. Tidak akan ada perempuan yang lemah, jika ia tahu apa yang ia inginkan dan tahu pasti bagaimana cara mendapatkannya.


Perempuan...

Prinsip, Adalah benteng yang kokoh dalam menghadapi peperangan batin dan Fikiran.


Kadang kala perempuan di per hadapkan dengan banyak pilihan hidup, yang mengharuskannya menjadi bijaksana dalam mengambil keputusan.

Mendengarkan hati dan menimbang Fikiran, besar kecilnya risiko yang di dapatkan tergantung dari seberapa bijaksana ia dalam mengambil keputusan.


Memilih menikah Muda, boleh saja namun segala sesuatu punya konsekuensinya.

Memilih independen pun boleh saja, lagi dan lagi punya konsekuensi.

Dan masih banyak lagi pilihan hidup lainnya, So semuanya punya konsekuensi.


~Pleaning your life, itu kata bapak~


Petuah inilah yang bapak ajarkan kepadaku, setiap kali aku membuka mata di pagi hari dan hendak terlelap di kala malam.

Nasehatnya menjadi dongeng pengantar tidur, yang menina bobo’kan.


Untuk perempuan di luar sana, dimanapun kalian berada, dan dalam keadaan seperti apapun itu. Ingatlah, selalu ada jalan untukmu pulang di kala semesta tak mampu menerimamu, ia jalan menuju rumah di pelukan ibu dan dekapan bapak.


Jika kamu ingin menyerah, cobalah berfikir satu kali lagi. Apakah kamu hidup untuk orang lain atau untuk dirimu sendiri?


Dariku si anak perempuan bapak


📌Makassar 17 Mei 2022

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Cinta Dari Kota Cinta

Pare-pare, 08 september 2024 Ku temukan dirimu pada sela-sela angin yang menjelma rindu, Aku tidak pernah bermimpi akan sampai di sini, Menatap sudut-sudut kota tempatmu tumbuh, Memijaki tanah tempatmu hidup, Hingga pada akhirnya kita bertakdir, semoga segala amin terlekaskan. Ini pesan cinta dari sudut kota cinta, tanah yang menjadi saksi bisu abadinya cinta Habibi & Ainun, kamu tahu! sore tadi aku menyambangi monumen sepasang kekasih itu lalu berbisik kepada mereka perihal satu nama yang senantiasa tersemogakan dalam doaku. Aku tak pernah bermimpi waktu menarikku sejauh ini, sejauh langkah membawaku sejauh itu pula doa ku langitkan. Aku menitip pesan pada setiap hembusan angin "kali ini jangan membuatku patah lagi yah sudah cukup yang lalu-lalu". Suaraku berubah parau mataku memanas tanpa ku sadari bulir air mata mengisi pipiku yang ikut merona, ingin kusudahi saja tapi hati egois memkasa diri untuk tetap melangkah maju meski ia tahu pasti kemungkinan terluka itu akan d...

Ku Temukan Rupamu di Balik Hujan

Malam kian pekat mengantar kepergian setiap jiwa yang hendak mencari rumah kepulangan, dibalik kata yang memilih bisu aku temukan tumpukan rasa yang pernah menetap pada ruang kosong bernama hati. Ingin ku sadarkan kembali diri bahwa pergimu telah ku relakan, namamu kini hanya sebatas dongeng pengantar tidur untuk teman-temanku yang selalu memaksaku bercerita tentang dirimu tempo hari. Nama yang kian lapuk itu merubah wujud dalam bentuk rupamu samar lalu kian jelas, aku tersenyum lirih kala ingatan tentangmu kembali mengambil alih pikiranku. Wajahmu yang sendu itu, membawa angin segar pada ruang peresegi empat yang kian sesak oleh tumpukan buku-buku yang tak juga habis aku baca. Andai waktu bisa ku ulang ingin rasanya ku potret wajahmu banyak-banyak, akan ku penuhi etalase di kamarku yang berisi kenangan tentangmu. Mungkin saja orang-orang akan mengatakan aku begitu ingin memilikimu naasnya adalah semua ini hanya sebatas andai, yang aku buat seolah hidup di duniaku saat ini....