Langsung ke konten utama

"Ada Namamu di Sepertiga Malam"

Di saat malam tak lagi mampu membendung gelisah ku, aku terjaga di persimpangan gelap dan terang.

Aku menata hati yang masih entah akan kemana,lalu sedikit ku angkat tubuhku dari empuknya kasur kecil beralaskan sarung.
Ku langkahkan kakiku yang masih tertatih, sesekali ku buka mata untuk meraba jalan menuju westafel.

Ku basuh sedikit wajahku, sembari menepis dinginnya air di kala subuh.
Sedikit ku rapalkan doa untuk memulai ritual sebelum aku menemui pencipta-ku.

Ku basuh tangan,lalu mulut dan sampai pada akhirnya ku bersihkan kakiku sebagai penutup persucianku 
Kini aku telah segar,mataku sudah melek dan mampu berjalan seimbang menuju kamar kecilku.

Ku raih mukena berwarna merah jambu dengan banyak motif kesukaan ku, tak terlupakan sajadah hijau kecil milik sahabat ku .
Ku mulai segala-Nya saat-Nya menghadap kepada-Nya, segala kerendahan hati ku hadapakan tubuh dan wajahku kepada-Nya
Dalam setiap fase dalam sholat ku begitu aku nikmati, hingga di sujud terakhir sholat ku, aku menahannya sedikit lama. Ku senandungkan Doa terbaik yang aku punya.

Aku bersyukur karena Masih di berikan umur hingga aku mampu membuka mata kembali setelah mati semalam.
Tak lupa juga salam untuk rasulku,yang aku cintai tanpa pernah ku tatap wajahnya.
Doa terbaik untuk ayah bunda yang selalu aku rindukan.
Dan tak lupa ku selipkan seuntai nama kepada tuhan untuk di jaga hatinya untukku, jikalaupun hatinya belum untuk ku, maka aku meminta segumpal hati itu untuk aku satukan dengan segumpal hatiku.

Biar ia menjadi kesatuan yang utuh, hingga tuhan berkata saatnya aku dan kau bersama.

Maaf karena telah lancang meminta mu pada Tuhanku, tapi apalah dayaku kau teramat dingin padaku hingga aku tak bisa melihat sedikit saja rasa untukku, jangan pula kau salahkan aku bila aku berkompromi dengan Tuhan perihal dirimu.

Selasa 24/Maret/2020
Story of Maret

A.a

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Cinta Dari Kota Cinta

Pare-pare, 08 september 2024 Ku temukan dirimu pada sela-sela angin yang menjelma rindu, Aku tidak pernah bermimpi akan sampai di sini, Menatap sudut-sudut kota tempatmu tumbuh, Memijaki tanah tempatmu hidup, Hingga pada akhirnya kita bertakdir, semoga segala amin terlekaskan. Ini pesan cinta dari sudut kota cinta, tanah yang menjadi saksi bisu abadinya cinta Habibi & Ainun, kamu tahu! sore tadi aku menyambangi monumen sepasang kekasih itu lalu berbisik kepada mereka perihal satu nama yang senantiasa tersemogakan dalam doaku. Aku tak pernah bermimpi waktu menarikku sejauh ini, sejauh langkah membawaku sejauh itu pula doa ku langitkan. Aku menitip pesan pada setiap hembusan angin "kali ini jangan membuatku patah lagi yah sudah cukup yang lalu-lalu". Suaraku berubah parau mataku memanas tanpa ku sadari bulir air mata mengisi pipiku yang ikut merona, ingin kusudahi saja tapi hati egois memkasa diri untuk tetap melangkah maju meski ia tahu pasti kemungkinan terluka itu akan d...

Ku Temukan Rupamu di Balik Hujan

Malam kian pekat mengantar kepergian setiap jiwa yang hendak mencari rumah kepulangan, dibalik kata yang memilih bisu aku temukan tumpukan rasa yang pernah menetap pada ruang kosong bernama hati. Ingin ku sadarkan kembali diri bahwa pergimu telah ku relakan, namamu kini hanya sebatas dongeng pengantar tidur untuk teman-temanku yang selalu memaksaku bercerita tentang dirimu tempo hari. Nama yang kian lapuk itu merubah wujud dalam bentuk rupamu samar lalu kian jelas, aku tersenyum lirih kala ingatan tentangmu kembali mengambil alih pikiranku. Wajahmu yang sendu itu, membawa angin segar pada ruang peresegi empat yang kian sesak oleh tumpukan buku-buku yang tak juga habis aku baca. Andai waktu bisa ku ulang ingin rasanya ku potret wajahmu banyak-banyak, akan ku penuhi etalase di kamarku yang berisi kenangan tentangmu. Mungkin saja orang-orang akan mengatakan aku begitu ingin memilikimu naasnya adalah semua ini hanya sebatas andai, yang aku buat seolah hidup di duniaku saat ini....

PEREMPUAN

​ Haiii......aku ingin berbincang tentang diriku,dirimu dan diri mereka, siapapun yang bernama perempuan.  “Perempuan haruslah merdeka dari kebodohan dan belenggu perasaan” Perempuan... Iman , adalah pondasi yang mesti kokoh di bangun sedari embrio masih dalam bentuk cinta, cinta sepasang kekasih. Agar terlahir buah cinta yang beriman, maka sepasang kekasih harus membangun rumah cinta di atas cinta-Nya. Kewajiban orang tua adalah mengajarkan Agama, menghadirkan cinta dalam hati anak-anaknya agar bermuara pada cinta-Nya. Sepasang orang tua, tidak hanya menasihati, mengkritik atau bahkan mendikte anak dalam perkara Iman, tetapi juga memberikan tauladan yang benar kepada anak-anaknya. Perempuan... Ilmu , adalah bagian terpenting dalam kisah perjalanan hidup seorang perempuan, yang di dalam AL-Qur’an di namai, Tulang rusuk Adam, di sebut sebagai keindahan , Rumah dan masih banyak lagi nama yang tersemat baginya. Ilmu, menuntunmu pada perjalanan panjang yang tak pernah usai dengan tany...