Langsung ke konten utama

Menjadi utuh part 15

 Menjadi utuh part 15

Di saat aku kembali mengenal bahagia, kamu lalu datang sebagai tamu yang tak pernah aku harapkan

Menjelma sajak dalam setiap aksaraku, menjadi hujan bagi langitku 

Dan menjadi muara bagi rinduku.

Ternyata benar kata mereka bahwa terkadang yang datang menjanjikan bahagia,adalah yang dengan dalam memberikan luka. Sekejab aku berfikir bahwa kamu berbeda dengan dia yang terlebih dulu datang dalam hidupku, yang pernah dengan sungguh berjuang untuk menemukan jalan menuju hatiku, kini yang dengan sungguh melangkah dengan janji kehilangan.

Kini aku semakin memahami satu hal dalam hidup ini, bahwasanya hidup tak jauh laiknya ombak di lautan yang kadang pasang dan kadang surut. Namun setidaknya ombak masih menjanjikan kepulangannya sedang dirimu pergi tanpa sepatah katapun, kata maaf mungkin saja takkan pernah cukup untuk semua ini, ia teramat pahit untuk ku jadikan satu cerima manis.

Tapi aku akan tetap berterimakasih padamu dan pada setiap sosok dibalik tegarnya hatiku saat ini.

Terimakasih kepada keluarga yang dengan lapang menerima segala kekuranganku, yang dengan sungguh berkata tidak apa-apa nak, kamu kuat dan kamu pasti bisa menjadi lebih baik dari dirimu hari ini.

Terimakasih kepada sahabat yang dengan kuat merangkuhku dalam kelemahanku, yang menerima setiap kisahku dengan tangan terbuka, senyum tulus dan ikhlas yang terpancar dari wajah kalian adalah kekuatan untukku hari ini. Terimakasih karena selalu ada dalam segala keadaan, kata meraka keluarga adalah yang satu-satunya mampu menerima segala permasalahan kita, namun kalian membuktikan bahwa sahabat juga bisa menjadi keluarga yang menjelma menjadi rumah tempat kita pulang.

Terimakasih untukmu yang sampai detik ini menjadi healing termenyakitkan dalam kisah terpanjang kehidupanku, kamu yang dengan sungguh aku jaga sebagai penantian terpanjangku, justru yang menjadi luka terdalamku. Terimakasih untuk kisahnya, terimakasih untuk banyak sosok yang kamu bawa dalam kehidupanku, kamu menjadi langit bagi pelangiku dan menjadi awan bagi hujanku.

Terimakasih untuk semesta yang dengan begitu apik mengatur skenario hidupku, merubah tawa menjadi tangis dan sebaliknya. Kamu membawa banyak nama dalam serentetan perjalanan panjangku, ada yang datang sebagai tamu dan adapula yang menetap sebagai partner perjalanan. Entah siapa yang akan menjadi tujuan dari perjalanan ini, engkaulah yang satu-satunnya tahu rahasia besar itu. Meski yang ku harapkan kini telah melangkah pasti untuk menjauh, tapi aku yakin kau akan menjatuhkanku pada orang yang tepat nantinya.

Dan kini izinkan aku melangkah dengan harapan mampu menghapus jejakmu, bukan untuk melupakan hanya  sekedar belajar untuk mengikhlaskan. Aku meyakini bahwa kedua tangan yang menengadah di tengah malam takkan kembali dalam keadaan kosong. 

sinjai,07 juni 2021






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Cinta Dari Kota Cinta

Pare-pare, 08 september 2024 Ku temukan dirimu pada sela-sela angin yang menjelma rindu, Aku tidak pernah bermimpi akan sampai di sini, Menatap sudut-sudut kota tempatmu tumbuh, Memijaki tanah tempatmu hidup, Hingga pada akhirnya kita bertakdir, semoga segala amin terlekaskan. Ini pesan cinta dari sudut kota cinta, tanah yang menjadi saksi bisu abadinya cinta Habibi & Ainun, kamu tahu! sore tadi aku menyambangi monumen sepasang kekasih itu lalu berbisik kepada mereka perihal satu nama yang senantiasa tersemogakan dalam doaku. Aku tak pernah bermimpi waktu menarikku sejauh ini, sejauh langkah membawaku sejauh itu pula doa ku langitkan. Aku menitip pesan pada setiap hembusan angin "kali ini jangan membuatku patah lagi yah sudah cukup yang lalu-lalu". Suaraku berubah parau mataku memanas tanpa ku sadari bulir air mata mengisi pipiku yang ikut merona, ingin kusudahi saja tapi hati egois memkasa diri untuk tetap melangkah maju meski ia tahu pasti kemungkinan terluka itu akan d...

Ku Temukan Rupamu di Balik Hujan

Malam kian pekat mengantar kepergian setiap jiwa yang hendak mencari rumah kepulangan, dibalik kata yang memilih bisu aku temukan tumpukan rasa yang pernah menetap pada ruang kosong bernama hati. Ingin ku sadarkan kembali diri bahwa pergimu telah ku relakan, namamu kini hanya sebatas dongeng pengantar tidur untuk teman-temanku yang selalu memaksaku bercerita tentang dirimu tempo hari. Nama yang kian lapuk itu merubah wujud dalam bentuk rupamu samar lalu kian jelas, aku tersenyum lirih kala ingatan tentangmu kembali mengambil alih pikiranku. Wajahmu yang sendu itu, membawa angin segar pada ruang peresegi empat yang kian sesak oleh tumpukan buku-buku yang tak juga habis aku baca. Andai waktu bisa ku ulang ingin rasanya ku potret wajahmu banyak-banyak, akan ku penuhi etalase di kamarku yang berisi kenangan tentangmu. Mungkin saja orang-orang akan mengatakan aku begitu ingin memilikimu naasnya adalah semua ini hanya sebatas andai, yang aku buat seolah hidup di duniaku saat ini....

PEREMPUAN

​ Haiii......aku ingin berbincang tentang diriku,dirimu dan diri mereka, siapapun yang bernama perempuan.  “Perempuan haruslah merdeka dari kebodohan dan belenggu perasaan” Perempuan... Iman , adalah pondasi yang mesti kokoh di bangun sedari embrio masih dalam bentuk cinta, cinta sepasang kekasih. Agar terlahir buah cinta yang beriman, maka sepasang kekasih harus membangun rumah cinta di atas cinta-Nya. Kewajiban orang tua adalah mengajarkan Agama, menghadirkan cinta dalam hati anak-anaknya agar bermuara pada cinta-Nya. Sepasang orang tua, tidak hanya menasihati, mengkritik atau bahkan mendikte anak dalam perkara Iman, tetapi juga memberikan tauladan yang benar kepada anak-anaknya. Perempuan... Ilmu , adalah bagian terpenting dalam kisah perjalanan hidup seorang perempuan, yang di dalam AL-Qur’an di namai, Tulang rusuk Adam, di sebut sebagai keindahan , Rumah dan masih banyak lagi nama yang tersemat baginya. Ilmu, menuntunmu pada perjalanan panjang yang tak pernah usai dengan tany...