Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Perjalanan Dari Luka

Sadarilah yang mana realita yang mana hanya sekedar kamuflase, terkadang apa yang kita anggap sebagai obat justru menjadi racun bagi kita. Jika ingin menjadi obat maka pulihlah, dan berjalanlah sestabil mungkin, jika dalam perjalanan menemukan luka maka tetaplah fokus pada tujuanmu sendiri hingga sampai pada titik normalmu. Bukan untuk menjadi acuh tapi akulah yang paling tahu, aku ada di tempat yang mana detik ini. Untuk yang sedang menungguku pulih, ku mohon bersabarlah karena untuk menjadi sayap yang kuat untukmu terbang, aku harus merajut helai demi helai diriku agar keluar menjadi pemenang atas diriku sendiri. Terimakasih pada diriku sendiri karena telah berjuang sejauh ini, bangkit dari keterpurukan dan menghasilkan senyum yang lebih renyah. Jika dalam langkahmu kamu menemukan luka, ku mohon jangan berpaling karena kamu punya tujuan. Hai...Yu' sudah lebih baik hari ini? Ku rasa Iyya  Sudah berterimakasih pada semesta? Ku rasa belum cukup. Yuk mari kita berbincang ...

Surat kehilangan

Di kala mataku terpejam sesaat Aku menemukan sekelebat tawa yang begitu renyah Ku temukan mata sayup yang menenangkan Dan jua ku temui air mata yang terbendung pada pesisir kelopak mata mu. Aku hendak menyampaikan satu keadaan, tentang hati yang kehilangan rasa, perihal kaki yang kehilangan arah dan juga tentang tatap yang tak punya muara. Ini tentang seseorang yang terbunuh rasa karena pedihnya kehilangan, tentang empatinya yang menghancurkan bangunan tua yang bernama mimpi. Tentang seseorang yang telah merangkai kepingan-kepingan hati yang pernah hancur berserakan, dan disaat kepingan itu telah kembali utuh, dalam seketika ia lenyap bukan lagi kepingan kini hanya bersisakan puing yang tak berbentuk. Tak tahu apa itu tawa Tak mengenal rasa sakit Dan jua tak mengenal apa itu kekecewaan Apa ini yang di katakan punya hati tapi tak punya rasa? Mungkin ia, bayangkan saja sesosok gadis ceria yang kehilangan tawanya, yang bilamana ia tertawa mampu memberikan senyum merekah bagi y...

"Menjadi utuh part 14"

12 purnama berlalu kita banyak merangkai mimpi-mimpi dan merapalkan banyak doa,itu yang aku kira pada awalnya. Ku kira kamupun berjuang dan berusaha sama seperti diriku,ternyata lagi dan lagi kata-katamu hanya sebatas cara agar aku bisa yakin bahwa kamu sama seperti diriku. Aku selalu berusaha menjadi sempurna sebagaimana yang kau harapkan namun tak mampu meluluhkan kerasnya hati yang pernah begitu manis dalam meluluhkan hatiku yang sedingin salju. Kini kamu sekali lagi memperjelas posisiku di dalam hidupmu yah hanya sebatas kagum katamu, tapi mengapa kamu masuk dalam hidupku terlalu jauh? Apakah hanya untuk di akui bahwa kamu mampu menaklukkan gadis dingin sepertiku? Hahahahah...kamu sudah berhasil Untuk itu selamat aku sudah patah, patah karena Kamu berhasil membuatku jatuh dan kehilangan diri sendiri. Selucu itu kamu mempermainkan perasaan dan memainkan peran sebagai obat dan luka di waktu yang sama. Semoga bahagia yah dengan dia gadis dambaanmu itu, semoga kamu tak mene...

Menjadi utuh part 15

  Menjadi utuh part 15 Di saat aku kembali mengenal bahagia, kamu lalu datang sebagai tamu yang tak pernah aku harapkan Menjelma sajak dalam setiap aksaraku, menjadi hujan bagi langitku  Dan menjadi muara bagi rinduku. Ternyata benar kata mereka bahwa terkadang yang datang menjanjikan bahagia,adalah yang dengan dalam memberikan luka. Sekejab aku berfikir bahwa kamu berbeda dengan dia yang terlebih dulu datang dalam hidupku, yang pernah dengan sungguh berjuang untuk menemukan jalan menuju hatiku, kini yang dengan sungguh melangkah dengan janji kehilangan. Kini aku semakin memahami satu hal dalam hidup ini, bahwasanya hidup tak jauh laiknya ombak di lautan yang kadang pasang dan kadang surut. Namun setidaknya ombak masih menjanjikan kepulangannya sedang dirimu pergi tanpa sepatah katapun, kata maaf mungkin saja takkan pernah cukup untuk semua ini, ia teramat pahit untuk ku jadikan satu cerima manis. Tapi aku akan tetap berterimakasih padamu dan pada setiap sosok dibalik tegarnya...