Dari perjalanan yang tak kunjung usai
Langkah tertatih menyisakan asa
Aku pernah berjalan menyusuri kaki langit
Hingga menemukan renjana yang tak lagi berperasa
.
Seperti kata mereka,aku adalah gadis keras kepala yang tak tau diri
Menjalani kehidupan atas rasa yang ia miliki
Resolusi hidup yang melangit,kerap membawaku pada kisah-kisah menegangkan,namun menguatkan
.
Menjalani hidup menjadi anak rimba bukanlah suatu hal yang mudah dan juga membosankan seperti kata mereka terhadap ku.
Pada rimba aku banyak belajar makna hidup,bahwa tak ada yang mampu hidup sendiri, sebagai mana hukum alam dengan sistem hidup simbiosis mutualisme
Dan di sanalah aku merasakan tempat terdekat antara aku dan Tuhan adalah rimba setelah tempat yang ku sebut "simpuh di atas sejadah"
.
Beberapa periode hidup telah aku lalui sendiri
Purnama demi purnama telah berganti dan aku masih saja menjadi pejalan tunggal
Safar-safar menyenangkan di hari yang lalu akan menjadi kenangan termanis di dalam secangkir kopi pahit.
.
Dari sekian banyak rentetan perjalanan, akhirnya aku berhenti pada satu perjalanan. Awalnya aku hanya berniat untuk singgah sesaat untuk melepas lelah dari kelanaku yang terlampau jauh
Tapi aku kehilangan kendali atas diriku
Hatiku mulai bekerja dan debaran yang telah lama aku simpan kini hadir kembali,menjelma menjadi hantu dalam mimpi-mimpi malam ku.
.
Di sebuah kota kecil,yang di iringi desir hujan aku menapaki jalan dengan hati yang berbeda.
Aku telah jatuh hati pada kota kecil itu dan juga sesosok manusia sederhana yang membuat ku berhenti melangkah.
.
Kini aku merasa tak lagi menjadi pejalan tunggal,aku telah menemukan sepasang kaki untuk melangkah bersama,hingga kelak menjadi utuh.
..............
~pute'
Nantikan saja kisah menjadi utuh part selanjutnya 😉😉😉
Tinggalkan jejak dan jangan lupa di share 🙂
Komentar
Posting Komentar